Senjata Inovatif Gitaris Kreatif


Seperti layaknya sebuah teknologi, instrumen gitar juga mengalami perkembangan dari masa ke masa. Walaupun perkembangan tersebut tidak terlalu banyak. tetapi pengaruh terhadap pemakainya begitu besar. Seperti kita ketahui, sebagian besar musisi top punya Endorment Company, yaitu perusahaan pembuat alat musik custom yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Produk custom seperti ini disebut Signature Series.
Sekarang akan kita bahas beberapa inovasi untuk gitar dari segelintir gitaris top. Termasuk juga sejarahnya dan alasan mereka ‘meminta’ instrumen dengan spesifikasi khusus tersebut. Begitu pula dengan perkembangan selanjutnya dari spesifikasi yang inovatif itu. Selain gitar dan bagiannya, kita juga akan coba ulas sedikit mengenai piranti lainnya seperti efek atau sound processor-nya. Inilah beberapa di antaranya.
Floyd Rose Tremolo
Jika bicara mengenai gitar, pasti nama Eddie Van Halen akan disebut. Karena ia tidak hanya lihai dalam memainkan instrumen berdawai enam itu. Tetapi juga merupakan pelopor dalam penggunaan whammy bar up/down yang kemudian dikenal sebagai Floyd Rose tremolo. Inovasi ini lengkap dengan pengunci senar pada bagian nut gitar. Sistem ini dikenal sebagai locking nut tremolo system.
Eddie mengembangkan sistem tremolo yang sudah ada sebelumnya. Yaitu tremolo yang hanya bisa ditekan down atau turun (menghasilkan nada yang lebih rendah). Sistem lama ini dikembangkan oleh pabrik Fender dan terpasang sebagai perlengkapan standar pada model Stratocaster. Inovasi ini terpikir olehnya pada sekitar tahun 1976. Saat itu para gitaris hebat seperti Ritchie Blackmore dan Jimmy Page sering mengalami masalah pada tuning gitar mereka. Karena mereka sering mem-bending senar terlalu banyak untuk menghasilkan suara yang 1½ nada lebih tinggi. Akibatnya senar jadi kendor dan tentunya nadanya juga jadi fals.
Dengan locking nut tremolo system, senar dikunci di bagian nut gitar agar tidak bergeser ketegangannya. Jadi keenam senar yang sudah disetem dari tuning peg (pemutar senar di bagian kepala gitar), dikunci agar tuning peg tersebut tidak ketarik lagi oleh ketegangan senar.
Pada bagian bridge-gitarnya, dipasang sebuah saddle ‘gantung’ (ya Floyd Rose itu). Disebut gantung karena posisinya tidak tetap dan hanya ‘nangkring’ di sebuah ‘engsel’ di bagian depannya. Posisinya baru bergeming (pas pada tempatnya) setelah seluruh senar dipasang dan dipasang pula per (biasanya berjumlah tiga buah) di bagian belakang gitar untuk meng-counter ketegangan senar. Jadi bagian belakang bridge tersebut berhubungan dengan per dan bagian depannya menahan senar. Ketegangan senar dan per saling menahan sehingga bridge tetap pada posisi.
Pada bridge tersebut kemudian dipasang whammy bar yang merupakan sebuah tongkat (sama seperti pada tremolo sistem lama) untuk merubah tegangan senar. Caranya adalah dengan menekan untuk mengendorkan senar (demi menghasilkan nada lebih rendah) dan menariknya untuk menegangkan senar (demi nada lebih tinggi).
Selain gitar—yang dibuatnya sendiri di garasi rumahnya—itu, Eddie juga memodifikasi ampli Marshall-nya. Ampli tersebut diganti tabung-tabungnya. Ia juga merubah impedance pada speaker-nya. Hasilnya adalah suara yang lebih kencang tetapi dengan tekstur yang lebih halus. Semua hasil utak-atiknya ini, direkam di album debut self tittle Van halen yang dirilis pada 1978. Makanya album ini disebut sebagai awal dari sebuah revolusi.
Memang begitulah kenyataannya. Karena sistem tremolo seperti ini kemudian dipaten oleh Floyd Rose dan dipakai oleh semua pabrik gitar yang berkembang setelah masa itu. Bahkan pembuat gitar vintage seperti Fender juga mengaplikasinya (bahkan memegang lisensinya Floyd Rose).
Hanya pabrik yang konservatif seperti Gibson yang tetap pada desain lamanya. Tetapi Gibson pun juga kadang meng-install-nya pada sebagian produk signature series mereka. Industri dan teknik memainkan gitar memang mengalami revolusi pada akhir 70-an tersebut.
Gitar 7 Senar
Steve Vai ialah pelopor penggunaan gitar 7 senar tersebut. Awalnya adalah saat ia bersama David Lee Roth Band menggarap mini album pertama mereka Crazy From The Heat pada tahun 1985. Saat itu Steve merasa perlu untuk sesekali memainkan nada rendah demi mengimbangi nada bass Billy Sheehan yang sering menyetem bassnya dengan drop D tuning (DADG). Juga tetap dapat menjangkau nada tinggi standar, demi menyamai lengkingan vokal David.
Pendeknya, ia membutuhkan gitar yang mem- punyai range lebih dari empat oktaf. Agar ia lebih leluasa dalam memilih nada yang dimainkan. Maka pabrik Ibanez menjawabnya dengan membuat gitar 7 senar. Senar ke-7 tersebut bernada B rendah dan diletakkan di atas senar ke-6 yang bernada E. Gitar Ibanez custom itu juga sudah dilengkapi dengan locking nut tremolo system dan Floyd Rose.
Tetapi di album-album David Lee Roth Band tersebut, Steve belum maksimal dalam penggunaan gitar tujuh senarnya……….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Archives

Download

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes